Thursday 24 August 2017

Hari itu

Aku mencari gambar-gambar wajahmu di ponselku
Semua masih lengkap
Aku cuma sedang ingin mengingat-ingat perihal mu
Walau tidak sehari pun aku melewatkan hari tanpa itu
(re: mengingatmu)
Tapi saat ini rasanya aku ingin lebih khusyuk

Aku akui memang sampai detik ini otakku belum selajan dengan hatiku

Kupilih satu video dan aku memainkannya
Detik pertama kau tersenyum
Kau terlihat bahagia sekali kala itu
Tapi kau tidak tahu bahwa aku lebih bahagia melihatmu seperti itu
Lalu kulihat tatapan matamu
Bagaimana caraku menjelaskannya?
Ada bayangku terpantul dari matamu
Dan ku melihat mereka bercahaya
Cukup melihat dari matamu saat itu untuk mengetahui apa yang kau rasakan padaku
Dan kembali lagi,
Aku sangat bahagia melihatnya
Lalu kau tertawa
Rasanya aku ingin melakukan apapun untuk tetap bisa melihatmu bahagia seperti itu
Sederhana bukan?

Ya, memang sesederhana itu aku bisa bahagia


 


Monday 31 July 2017

Maaf...

Maaf aku tak lagi mengangkat telepon atau membalas pesanmu. Terserah kau ingin berpikiran apa tentang itu.
Sungguh, berat mengabaikanmu seperti ini. Sampai saat ini pun ada perasaan sesal yang mengendap di hatiku. Berulang kali aku mengecek hand phone ku, berulang kali membaca pesan singkatmu, melihat panggilan tak terjawab darimu yang ku abaikan tidak hanya sekali-dua kali.
Dan sungguh sampai sekarang pun dadaku terasa sesak.

Ini pertama kalinya bukan?
Ya, ini pertama kalinya aku tidak menjawab telepon darimu
Lalu, apa yang kau pikirkan?
Apa kah aku yang sudah melupakanmu?
Apa kah aku yang sudah tidak lagi menyayangimu?
Apa kah aku yang sudah tidak peduli lagi padamu?
Apa kah aku yang sudah tak lagi menginginkan dan membutuhkanmu?
Atau kah aku sudah tidak mau lagi mendengar suaramu, tawamu, ceritamu bahkan tangismu?
Apalagi?
Coba sebutkan
Apalagi pikiran negatifmu tentang aku?

Kalau itu semua yang kau pikirkan
Kau benar-benar SALAH.

Aku belum bisa melupakanmu. Aku sudah coba selama ini tapi rasanya aku tidak bisa. Coba jelaskan padaku bagaimana caranya aku melupakan ekspresi kesakitanmu saat ku cubit perut mu yang buncit itu? Atau kalau sedang datang sikap manjamu? Tolong ajarkan aku!

Jangan kau mempertanyakan seberapa besar perasaanku padamu. Cukup Allah yang tahu seberapa bosan ia mendengar namamu dalam doa-doaku.

Aku masih sangat menginginkan dan membutuhkanmu. Mungkin dengan sikapku yang sekarang kelihatannya aku tidak membutuhkan siapapun. Aku seperti ini hanya untuk melindungi diriku.

Dan sungguh setiap hari aku masih sangat ingin mendengar suaramu, aku ingin mendengar semua ceritamu, aku ingin mendengar leluconmu, tawamu, nasihatmu. Aku rindu caramu merajuk, manjamu, tatap matamu.
Ah!

Maafkan aku.
Aku tidak tahu lagi  harus apa atau bagaimana.

Allah yang memiliki hatimu.
Allah yang punya rencana.

Sekarang aku hanya berharap padanya.

Mungkin ini yang terbaik untuk sekarang.
Kau baik-baik ya.
Jaga dirimu.
Kau harus baik-baik.


Monday 26 June 2017

Tidak Malam Ini

Tolong lah, semenit saja. Menyingkirlah dari dalam sana
Kenapa masih saja kau betah disitu?
Tidak kah kau bosan melahirkan gundah?
Sudah lah, kasihan otakku
Banyak yang bersarang disana
Bukan perihal tentangmu saja
Tapi malam ini pun kau masih jadi tokoh utama nya
Tolong lah
Tak bisa kah kau membiarkan aku tidur pulas?
Hanya malam ini saja
Kumohon
Bahkan malam ini kurasa semakin meradang



Tunggu sebentar...


Maaf



                      -Dariku lagi, yang masih saja merindu

Tuesday 13 June 2017

Izinkan Aku Menanti

Kau tahu? Setiap perempuan memilki ketidakmampan dan keterbatasan
Dan ketidakmampuanku adalah ketika aku terpisahkan oleh sang jarak diantara kita
Dan keterbatasanku adalah menahan rasa cemburu tentang dia

Ketahuilah
Aku tercipta mengisi waktu, waktu yang menyediakanku untuk memperbaiki diri
Dan selebihnya, waktuku tercipta untuk menanti dan mencintaimu




Ya Allahku
Temui aku dalam sebuah titik terang
Dimana aku dan dirinya tak berada dalam sebuah kubangan impian dan pengandaian terus-terusan
Dimana aku dan dirnya berada dalam ikatan suci yang halal

Sungguh
Aku tak sanggup menahan asa tentang dia yang membuatku khawatir
Bagaimana tidak?
Setiap aku mengingatnya rasa cemburu datang tiba tiba

Dan kau tahu?
Jika aku berkata “pergilah dariku!”
Maka aku adalah wanita pertama yang paling munafik
Sebab di setiap hari hariku
Aku selalu mencari kabarmu
Dan jika suatu hari aku terdiam bahkan menghilang
Mungkin itu giliranmu


Ya.

Giliranmu mencintai serumit aku

Monday 5 June 2017

Kumohon. Berbahagialah.

Apa kau kira masalahmu itu bisa kau jadikan alasan untuk bertingkah buruk?
Kau salah.
Kapan aku pernah mengajarkanmu seperti itu?
Atau...
Apa kamu lupa?
Bukan ini maksudku "pergi"
Aku kira kau mengerti


Tidakkah kau tahu?
Aku sangat khawatir padamu
Banyak sekali yang ingin ku tanyakan padamu

Apa kau baik-baik saja?
Bagaimana pekerjaanmu?
Bagaimana kabar orang tuamu?


Bahkan setiap aku mengalami kejadian yang menurutku aneh atau lucu
Aku ingin sekali menceritakannya padamu
Seperti dulu

Aku merindukanmu


Apa kau juga?

Sunday 28 May 2017

Pesan yang Tidak Pernah Terkirim. Masih Untukmu. (1)

Aku tahu kamu merasa beban hidupmu berat.
Aku paham betul.
Bahkan aku bisa merasakannya hanya dengan mendengar suaramu.
Tanpa harus melihat wajahmu, aku paham betul apa yang ada dalam hatimu.


Bukannya gombal. Kamu tahu aku tidak pandai untuk urusan itu.
Ada yang bilang, bila kita benar-benar menyayangi seseorang begitu dalamnya, feeling kita ke orang itu sangat kuat.

Awalnya aku mengira ini hanya tulisan asal-asalan seperti yang sering kita lihat di akun-akun percintaan di sosial media.
Aku pun tidak sepenuhnya mengerti maksud kalimat itu.
Sampai aku merasakan sendiri.
Ya, pada kamu.


Mungkin tanpa kamu sadar atau bahkan tidak pernah kamu sadar sama sekali.

Maafkan aku kalau kamu merasa belakangan kemarin seakan aku mengacuhkanmu.
Kalau kamu tahu, aku tidak pernah bermaksud menjadi dingin seperti itu.
Perasaanku masih sama. Tidak pernah berubah atau berkurang sedikitpun dari awal.
Bukankah aku juga sudah pernah mengatakannya padamu?
Peduli apa kalau ada yang bilang aku bodoh?
Apa mereka merasakan kebahagiaan yang aku dapat ketika bersama kamu?


Kau tahu?
Aku sedih melihatmu seperti ini.
Kamu keluar jalur.
Kamu kembali menjadi laki-laki yang aku bilang “jangan menjadi seperti itu.”

Apa yang terjadi padamu?

Sunday 7 May 2017

Pensiun

Hari ini saya memutuskan untuk "pensiun". Pensiun dari semua kekhawatiran saya beberapa tahun belakangan ini. Pensiun dari semua hal yang menahan saya untuk maju. Dan pensiun dari seseorang yang sebenarnya sangat berharga bagi hidup saya (ini yang terberat).

Ya! Akhirnya saya memutuskan untuk kembali bernapas.


Saya yakin, dia akan baik-baik saja tanpa saya. Karena kenyataannya saya bukan satu-satunya orang yang ingin membahagiakannya.


Saya serahkan semua pada Yang Maha Pembolak-balik Hati Manusia.


Baik-baiklah tanpa saya...itu pun sudah membuat saya bahagia.