Tuesday, 24 April 2018

Permainan

Mari kita memainkan sebuah permainan.
Namakan saja permainan “Berandai—andai”

Seperti namanya,
Kau bisa melakukan apapun bahkan yang sudah tidak mungkin kau lakukan.
Menanyakan hal yang selama ini kau pertanyakan.
Mengatakan hal yang ingin kau ucap, namun tertunda.

Akan aku tunjukkan caranya.
Kira-kira begini...


Ayah, bagaimana cara memilih laki-laki yang akan aku habiskan hidupku bersamanya?
Ayah, apakah pria ini tepat untukku? Apa ia bisa menyayangiku layaknya engkau?
Apakah masih ada pria baik untukku, Ayah?
Ayah, apa kau marah padaku?
Apa aku pernah membuatmu bangga? Atau malah sering menyakiti hatimu?
Kau lelah, Ayah?
Mau ku pijat punggungmu?
Atau ku buatkan kopi?

Maafkan putri kecilmu, Ayah.
Aku menyayangimu.
Aku sangat rindu.


Ayah, sampai bertemu di tempat terindah itu.

Monday, 19 March 2018

Hujan dan Permohonan

Tidak! Aku tak mau berteduh.
Aku ingin menikmati kawanan air ini mengeroyok tubuhku.
Aku ingin memejamkan mata, dan kemudian memohon.
Karena hujan adalah salah satu waktu diijabahnya doa.

Tidak! Aku tak ingin melewati kesempatan ini.
Mumpung aku sedang ingat mauku apa.

Diam! Jangan berisik.
Kau hanya perlu duduk manis.
Dan tunggu rencana-Nya yang bekerja.

Saturday, 17 March 2018

She get butterfly in her stomach

Kamu pandai. Ia kagum pada pria yang bekerja dengan mengandalkan otaknya.
Tawamu riang. Sampai-sampai matamu hampir hilang.
Leluconmu...
Tidak buruk, lah. Buktinya ia tetap tak mampu mengalihkan pandangannya.

Terima kasih, “Tuan Garing”
Kau membawa musim semi di hati yang hampir mati.

Friday, 16 March 2018

Bapak "Guru"

"Wanita kuat"
Apakah sebutan itu pantas disandangkan untukku?

Aku memang sudah mengalami beberapa kepahitan hidup.
Dan kau itu berada di daftar teratas.
Mengapa kau bilang?
Karena yang terjadi sekarang, setiap kali aku mengingatmu hanya hal-hal sedih yang berebut membuncah dari otakku.
Jangan tersinggung.

Tapi hatiku? 
Kau boleh senang. Ia memang tidak memiliki otak.

Andai kau betanya, "Apa kau menyesal?"
Maka dengan mantap aku akan menjawab, "Tidak."
Mengapa?

Orang bilang, "Pengalaman adalah Guru yang paling berharga."
Kali ini objeknya aku ganti menjadi kau.
Tapi maaf bukan sebagai guru matematika, karena semua orang tau pelajaran itu mengajarkan ilmu pasti.
Mungkin kau lebih cocok menjadi guru sejarah yang mengajarkan tentang masa silam.
Dan ya! disanalah kau akan ku simpan.

Wednesday, 7 February 2018

Senja yang lain

Senja kali ini berbeda
Aku tak suka.
Formasi gelap-terang yang biasa menghasilnya warna
Kali ini rupanya tiada.

Hanya tersisa gelap
Gelap yang membawamu lenyap.

Lalu kemana perginya terang?

Sebentar! Tunggu hingga petang
Mungkin kau akan pulang.

Tuesday, 30 January 2018

Apa Lagi?

Aku sudah merasakan semuanya.
dicintaimu begitu dalamnya yang membuatku merasa seperti wanita paling beruntung di dunia.
ditinggalkanmu begitu saja yang membuatku merasa tidak lebih berharga dari arang sisa pembakaran.
hingga kebahagiaan yang luar biasa karena Ia telah mengabulkan doaku untuk membawamu kembali lagi dengan semua janji-janjimu akan masa depan kita nanti.

Jadi coba tolong jelaskan padaku!
dari semua perlakuanmu padaku, bagian mana yang seolah menjelaskan bahwa aku tidak habis-habisan dalam mencintaimu sedangkan kau berlaku seolah ingin menghabisiku?

Sungguh ironi bukan?

Thursday, 24 August 2017

Hari itu

Aku mencari gambar-gambar wajahmu di ponselku
Semua masih lengkap
Aku cuma sedang ingin mengingat-ingat perihal mu
Walau tidak sehari pun aku melewatkan hari tanpa itu
(re: mengingatmu)
Tapi saat ini rasanya aku ingin lebih khusyuk

Aku akui memang sampai detik ini otakku belum selajan dengan hatiku

Kupilih satu video dan aku memainkannya
Detik pertama kau tersenyum
Kau terlihat bahagia sekali kala itu
Tapi kau tidak tahu bahwa aku lebih bahagia melihatmu seperti itu
Lalu kulihat tatapan matamu
Bagaimana caraku menjelaskannya?
Ada bayangku terpantul dari matamu
Dan ku melihat mereka bercahaya
Cukup melihat dari matamu saat itu untuk mengetahui apa yang kau rasakan padaku
Dan kembali lagi,
Aku sangat bahagia melihatnya
Lalu kau tertawa
Rasanya aku ingin melakukan apapun untuk tetap bisa melihatmu bahagia seperti itu
Sederhana bukan?

Ya, memang sesederhana itu aku bisa bahagia